Dunia Kesehatan - Tahukah Anda, manusia bisa mengalami rambut rontok 50 hingga 100 helai rambut per hari? Meskipun terdengar menyeramkan, kerontokan rambut pada umumnya tidak akan menyebabkan penipisan rambut (atau bahkan kebotakan). Pasalnya, Anda memiliki kurang lebih 100 ribu helai rambut di kepala dan helai rambut baru bertumbuh pada waktu bersamaan menggantikan rambut yang rontok. Simak berbagai penyebab rambut rontok dari yang sepele hingga serius dalam artikel ini.
Apa saja penyebab rambut rontok?
Memang benar bahwa pria lebih mungkin untuk kehilangan rambut daripada perempuan, sebagian besar karena kebotakan. Namun, rambut menipis dan rontok juga sering terjadi pada wanita. Penyebab rambut rontok sangat bervariasi, dari yang paling sederhana seperti kekurangan vitamin, hingga ke masalah yang lebih kompleks, yaitu tanda dan gejala dari suatu penyakit.
1. Stres
Segala macam trauma fisik dari mulai stres berat, kecelakaan, setelah melahirkan, penurunan berat badan secara drastis, dan penyakit serius, bisa menjadi penyebab rambut rontok dalam jumlah yang banyak meskipun sementara.
Bahkan, perubahan emosi akibat perceraian, berkabung, dan masalah pekerjaan juga bisa menimbulkan kondisi tersebut. Dalam medis, masalah seperti ini dikenal dengan telogen effluvium.
Wanita yang mengalami telogen effluvium umumnya menyadari kerontokan rambut enam minggu hingga tiga bulan setelah pengalaman stress berat.
Siklus hidup rambut memiliki tiga fase penting, yaitu masa pertumbuhan, masa istirahat, dan masa rontok. Stres berat bisa mengganggu siklus rambut, sehingga mempercepat rambut mengalami kerontokan.
Tandanya bisa dari helai rambut rontok dari akar (memiliki ‘kantung’ lonjong seperti bohlam di ujungnya). ‘Kantung’ ini berarti rambut tersebut telah melalui keseluruhan fase pertumbuhan, mengindikasikan siklusnya telah dipercepat akibat pengaruh stres.
Bagaimana cara mengatasinya?
Rambut rontok yang disebabkan oleh telogen effluvium hanya memerlukan waktu. Pertumbuhan rambut akan kembali normal seiring dengan proses pemulihan tubuh dari stres.
Oleh sebab itu, pastikan Anda menghindari segala hal yang dapat membuat Anda stres. Cobalah untuk selalu berpikir positif dengan melakukan yoga dan meditasi. Efek tenang yang tercipta dari yoga dan meditasi, akan membantu Anda untuk berpikir jernih.
Selain itu, pastikan Anda tidur yang cukup (kurang lebih 7 jam), banyak minum air mineral, dan mengonsumsi makanan kaya akan protein. Nutrisi merupakan suatu hal yang penting untuk pertumbuhan rambut.
Hubungan antara makanan dan rambut sangatlah erat. Rambut terbuat dari protein yang disebut keratin. Jadi, sebaiknya Anda meningkatkan asupan protein.
2. Rambut rontok karena turunan
Rambut rontok akibat genetik merupakan penyebab rambut rontok yang paling umum. Gen bisa diturunkan dari salah satu pihak orangtua, tapi Anda memiliki risiko kerontokan rambut yang lebih besar jika kedua orangtua mengalami kerontokan rambut.
Wanita yang memiliki penipisan rambut genetik (androgenetic alopecia) cenderung mengalami penipisan di garis rambut. Walaupun kondisi ini umumnya timbul sekitar usia 50-60 tahun, tapi tidak menutup kemungkinan gejala akan mulai timbul dan berkembang di usia 20-an.
Secara umum, setiap kali rambut mengalami kerontokan, akan digantikan dengan rambut baru yang berukuran sama. Namun pada kasus ini, setiap rambut baru akan memiliki tekstur yang semakin halus dan tipis, karena folikel rambutnya mengecil dan lama-kelamaan berhenti tumbuh sama sekali.
Bagaimana cara mengatasinya?
Kebotakan bisa dicegah dengan mengonsumsi obat penumbuh rambut, walaupun pada wanita, dosis harus diperkecil. Ada dua jenis obat yang bisa digunakan untuk memperbaiki kerontokan rambut, yaitu minoxidil dan finasteride.
Minoxidil aman digunakan oleh pria dan wanita, tapi dilansir dari laman Web MD, minoxidil nampaknya lebih efektif digunakan oleh wanita yang menderita kerontokan rambut parah dibandingkan pria. Jika minoxidil lebih ampuh untuk wanita, finasterida adalah obat rambut rontok yang banyak disetujui ampuh bagi pria.
Namun sebelum menggunakannya, penting bagi Anda untuk tetap bertanya terlebih dahulu dengan dokter guna mendapatkan obat rambut rontok yang terbaik sesuai dengan kondisi Anda.
SITUS POKER ONLINE 24 JAM - POKER ONLINE PULSA TELKOMSEL - POKER ONLINE PULSA XL - SITUS POKER ID PRO - SITUS POKER 24 JAM
Dilansir dari health.com merujuk pada American Academy of Dermatology, terlalu banyak mengonsumsi suplemen vitamin A atau obat-obatan tertentu bisa memicu kerontokan rambut.
Bagaimana cara mengatasinya?
Jika penyebab kerontokan rambut Anda akibat kelebihan vitamin A, maka salah satu cara ampuh untuk mengatasinya adalah dengan membatasi dan mengurangi asupan vitamin A sampai kembali normal.
Sebelum mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral, sebaiknya selalu perhatikan kandungannya. Jangan memilih suplemen yang mengandung vitamin A 5000 IU atau 1500 mikrogram, karena suplemen itu melebihi kecukupan vitamin A harian.
Lebih baik pilih suplemen yang mengandung 20% kebutuhan vitamin A per hari dalam bentuk beta karoten atau campuran karoten.
Baca juga informasi nilai gizi pada kemasan makanan yang diperkaya dengan vitamin A. Batasi makanan yang mengandung 50% atau lebih vitamin A dalam bentuk retinol per porsi, Anda dapat mengonsumsinya 1-2 kali per minggu. Yang terpenting, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi apabila Anda ingin mengonsumsi suplemen vitamin A.
4. Kekurangan vitamin B
Defisiensi vitamin B termasuk jarang, tapi kerontokan rambut akibat kekurangan vitamin B juga bisa terjadi. Meski begitu penyebab rambut rontok satu ini termasuk mudah ditangani.
Bagaimana cara mengatasinya?
Rutin konsumsi suplemen vitamin B, dan mengubah pola dan menu makan Anda dengan bahan-bahan makanan kaya vitamin B (daging, ikan, jagung, kentang, labu, kacang polong, ubi), dan buah-buahan non sitrus yang mengandung lemak baik, seperti alpukat dan kacang-kacangan.
5. Kekurangan protein
Penyebab rambut rontok lainnya bisa jadi karena Anda menjalani diet rendah protein. Protein adalah zat pembangun utama tubuh, termasuk sel rambut. Asupan protein yang terlalu rendah dapat melemahkan struktur rambut dan memperlambat pertumbuhan rambut.
Penyebab rambut rontok karena kekurangan protein bisa mulai terlihat 2-3 bulan setelah penurunan asupan protein.
Bagaimana cara mengatasinya?
Berdasarkan AKG Kemenkes RI, standar angka kecukupan protein bagi masyarakat Indonesia adalah sekitar 56-59 gram per hari untuk perempuan dan 62-66 gram per hari untuk laki-laki. Asupan protein cukup mudah didapat, termasuk dari ikan, daging, dan telur.
Jika Anda vegan atau vegetarian, penuhi kebutuhan protein Anda dari kacang-kacangan seperti kacang almond, tahu dan tempe, hingga beberapa buah dan sayuran tinggi protein (alpukat, kurma, jambu biji, nangka, pisan, brokoli, jamur, kentang, jagung manis, dan asparagus)
SITUS POKER ONLINE 24 JAM - POKER ONLINE PULSA TELKOMSEL - POKER ONLINE PULSA XL - SITUS POKER ID PRO - SITUS POKER 24 JAM
Hampir 1 dari 10 wanita berusia 20-49 tahun mengalami anemia defisiensi zat besi. Wanita yang memiliki perdarahan menstruasi hebat atau tidak mencukupi kebutuhan zat besi akan cenderung mengalami anemia.
Anemia akibat kekurangan zat besi menyebabkan kelelahan yang amat sangat, lemah tubuh, dan kulit memucat. Anda juga mungkin akan mengalami sakit kepala berulang, sulit konsentrasi, telapak tangan dan kaki dingin, serta rambut rontok.
Tubuh membutuhkan asupan zat besi yang memadai untuk bisa membawa oksigen ke sel-sel tubuh lewat darah, termasuk ke folikel rambut. Itu sebabnya, jika Anda mengalami anemia akibat kekurangan zat besi, maka rambut Anda akan rentan mengalami kerontokan.
Wanita pada umumnya memerlukan 18 miligram zat besi setiap hari, sementara ketika sudah menopause kebutuhannya menjadi 8 miligram per hari.
Bagaimana cara mengatasinya?
Suplemen zat besi bisa bantu Anda mengatasi anemia (cari suplemen yang juga mengandung biotin, silika, dan L-cysteine). Selain itu, cukupi asupan zat besi dari menu makanan Anda sehari-hari.
Zat besi banyak terkandung dalam sayuran berdaun hijau, daun bawang, kacang mede, buah-buahan kering, daging, unggas, hingga sereal dan pasta yang telah difortifikasi.
Bagi Anda yang vegetarian, penuhi asupan zat besi dari bayam. Direkomendasikan untuk mencukupi kebutuhan zat besi dibarengi juga oleh vitamin C, yang bisa membantu memperlancar penyerapan zat besi.
Anda juga dapat mengonsumsi suplemen zat besi jika memang sangat kekurangan, tetapi setelah berkonsultasi dengan dokter Anda.
7. Gangguan kelenjar tiroid
Hipotiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid tidak bekerja dengan optimal untuk memproduksi hormon yang terkait dengan metabolisme, serta pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Sementara hipertiroidisme adalah suatu kondisi medis di mana produksi hormon metabolisme justru berlebih, sehingga menyebabkan jantung berdebar, diare, mudah marah, gugup, kulit terasa lembap, lemah otot, dan ekspresi mata yang selalu terlihat kaget.
Hypotiroidisme mungkin menyebabkan beberapa gejala, termasuk kenaikan berat badan tanpa sebab, kelelahan, sembelit, depresi, dan sulit berkonsentrasi. Rambut, kulit, dan kuku mudah rapuh dan patah. Gangguan tiroid lebih umum ditemukan pada wanita, khususnya di umur 50-an.
Kedua jenis gangguan tiroid ini bisa menyebabkan Anda mengalami kerontokan rambut.
Bagaimana cara mengatasinya?
Konsultasikan dengan dokter mengenai pengobatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Dokter mungkin akan meresepkan obat hormon tiroid untuk mengembalikan kadar hormon kembali normal.
Tes rutin TSH mungkin akan Anda jalani untuk memastikan penakaran dosis yang sesuai. Begitu kadar hormon tiroid Anda kembali normal, rambut rontok Anda juga akan kembali kuat.
8. Penyakit autoimun
Alopecia areata adalah gangguan autoimun tubuh di mana sistem kekebalan tubuh menganggap rambut sebagai partikel asing berbahaya dan balik menyerang folikel rambut. Penyebabnya belum pasti, tapi alopecia areata bisa dialami oleh wanita dan pria. Para ilmuwan memperkirakan faktor penting dari gangguan ini termasuk stres.
Kondisi ini timbul dalam tiga bentuk. Biasanya, alopecia areata menyebabkan area kebotakan kecil pada kulit kepala, lebih dikenal sebagai pitak, atau kerontokan rambut sebagian pada alis, atau bulu kaki. Kebotakan penuh pada kepala disebut sebagai alopecia totalis, sementara jika kebotakan terjadi pada seluruh tubuh disebut alopecia universalis.
Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat. Kondisi ini memengaruhi kurang lebih 1,5 juta orang di seluruh dunia dan cenderung menyerang wanita selama masa kehamilan.
Lupus menyebabkan kelelahan yang amat sangat, sakit kepala, sariawan mulut, dan persendian membengkak dan terasa sakit. Banyak orang menunjukkan ruam memerah berbentuk seperti kupu-kupu di wajah dan menjadi sensitif terhadap sinar matahari. Banyak pengidap lupus juga mengalami kerontokan rambut, yang mungkin diikuti oleh kepitakan dan iritasi memerah pada kulit kepala.
Bagaimana cara mengatasinya?
Jika Anda menyadari adanya perubahan pada rambut rontok Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai penyebab pasti dari masalah Anda. Penyakit autoimun bisa diatasi dengan terapi dan pengobatan khusus di bawah pengawasan dokter.
9. Polycystic ovary syndrome (PCOS)
PCOS adalah gangguan ketidakseimbangan antara hormon seks wanita dan pria. Kelebihan hormon androgen bisa menyebabkan timbulnya kista dalam rahim, kenaikan berat badan, risiko rentan diabetes, perubahan siklus menstruasi, dan ketidaksuburan.
Bahkan PCOS juga bisa jadi penyebab rambut rontok. Tak hanya itu saja, PCOS pada wanita juga bisa menimbulkan pertumbuhan rambut yang tidak semestinya pada sejumlah bagian tubuh, seperti kumis dan jenggot.
Bagaimana cara mengatasinya?
PCOS dapat ditangani dengan konsumsi pil kontrasepsi resep yang mengandung anti-androgen pemblokir testosteron. Alternatif lainnya, dokter akan meresepkan spironolactone yang juga menghadang hormon seks pria, prosedur bedah pengangkatan kista, atau dengan perubahan pola dan gaya hidup sehat.
10. Kulit kepala yang tidak sehat
Kulit kepala yang tidak sehat bisa menyebabkan peradangan, sehingga menyulitkan rambut untuk tumbuh dengan baik. Kondisi kulit yang bisa jadi penyebab rambut rontok termasuk dermatitis seboroik, psoriasis, dan infeksi jamur (ketombe)
Bagaimana cara mengatasinya?
Tergantung dari kondisi yang Anda alami, pengobatan tentu akan berbeda-beda. Misalnya sampo obat untuk dermatitis seboroik serta obat-obatan topikal atau oral untuk psoriasis.
Sementara jika penyebab rambut rontok Anda karena infeksi jamur (ketombe), maka gunakan sampo antiketombe yang mengandung zinc pyrithione, asam salisilat, selenium sulfida, ketoconazole, dan tar batubara.
Jika Anda telah mencoba berbagai cara di atas selama lebih dari sebulan dan gejalanya belum membaik, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
11. Terlalu sering pakai pemanas rambut
Terlalu sering menata rambut menggunakan hairdryer dan catokan ternyata bisa merusak sifat alami rambut. Apalagi jika suhu yang digunakan terlalu panas. Pasalnya, alat ini menghilangkan kelembapan alami rambut dengan mengurangi kandungan airnya.
Akhirnya, rambut rusak, kering, dan bercabang. Tak jarang penggunaan hairdryer atau catokan rambut yang terlalu sering dan panas juga dapat membuat rambut sulit untuk kembali tumbuh.
Bagaimana cara mengatasinya?
Untuk meringankan efek samping dari produk styling rambut, selalu gunakan kondisioner saat mandi dan lindungi rambut sebelum ditata menggunakan peralatan panas dengan kondisioner heat-protectant.
Selain itu, Anda harus membiarkan rambut Anda dalam keadaan kering dan cobalah untuk membatasi jumlah waktu meluruskan atau mengeritingkan rambut dengan catokan (yang mengandung panas tinggi) setidaknya maksimal seminggu satu kali.
12. Trichotillomania
Trichotillomania juga bisa jadi penyebab rambut rontok. Trichotillomania adalah gangguan kontrol impuls yang menyebabkan seseorang untuk secara terus menerus dan tanpa sadar (impulsif) mencabut rambutnya.
Rambut yang dicabuti ini tak hanya berupa rambut di kulit kepala saja. Pasalnya, orang yang mengalami trichotillomania juga dapat mencabuti alis, bulu mata, dan rambut lainnya.
Jika tak diatasi, kondisi ini akan mengiritasi kulit kepala dan merontokkan perlindungan alami rambut yang mengakibatkan kebotakan di area rambut yang dicabuti. Trichotillomania umum ditemukan pada wanita dan pria.
Bagaimana cara mengatasinya?
Antidepresan cukup efektif untuk mengatasi kondisi ini, namun terapi kontrol perilaku adalah salah satu alternatif pengobatan yang sama efektifnya.
Perlu diketahui bahwa trichotillomania bukanlah suatu kelainan yang bisa dihentikan begitu saja. Jadi, jika Anda merasa memiliki kebiasaan ini, segeralah konsultasi ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut.
0 Comments